Rabu, 21 Mei 2025

Di Antara Layar dan Sajadah

 

Namanya Alya Rahmani. Seorang content creator Muslimah berusia 24 tahun yang tinggal di Jakarta. Ia terkenal karena kontennya yang menggabungkan teknologi, gaya hidup, dan nilai-nilai Islam dengan cara yang ringan tapi bermakna.

Dengan hijab modern dan laptop di tangan, Alya sering terlihat di kafe atau ruang coworking, membuat video tentang pentingnya shalat tepat waktu, mengelola waktu di era digital, hingga tips menjaga hati di dunia media sosial yang penuh distraksi.

Namun, di balik senyum dan follower-nya yang ratusan ribu, Alya menyimpan keresahan.

“Apakah aku ini benar-benar berdakwah, atau hanya cari engagement?” pikirnya suatu malam.

Ia menatap sejadahnya yang terlipat di sudut ruangan, lalu menunduk. Sudah lama ia tidak berlama-lama dalam sujud, padahal dulu itu tempat paling nyaman baginya.

Hari itu, ia memutuskan untuk membuat konten yang tidak mengikuti tren, tapi mengikuti hati.

Ia merekam video sederhana: tanpa editan, tanpa filter, hanya dirinya duduk di atas sajadah, bercerita dengan jujur.

“Hari ini aku ingin jujur. Islam bukan hanya tentang tampil ideal di depan kamera, tapi tentang terus memperbaiki diri di balik layar. Islam modern bukan berarti meninggalkan sajadah untuk gadget, tapi menyatukan keduanya agar tetap dekat dengan Allah.”

Video itu viral, bukan karena meledak sensasional, tapi karena menyentuh banyak hati yang merasa sama: terjebak antara gawai dan iman.


Beberapa waktu kemudian...

Alya mulai membuat ruang belajar daring, bukan hanya konten pasif. Ia mengundang ustaz, aktivis, bahkan psikolog Muslim. Ia mengubah jalur dari influencer menjadi pengaruh yang mempengaruhi dengan nilai.

Kini ia sadar, Islam modern bukan tentang terlihat sempurna dalam dunia digital, tapi tetap berpegangan pada Allah dalam setiap jari yang menekan layar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar