Rabu, 21 Mei 2025

"Pelindung dari Cahaya"

 

Di sebuah kota kecil yang damai, hiduplah seorang pria bernama Ibrahim. Ia dikenal sebagai sosok yang tenang, tapi kuat. Seorang Muslim yang tak hanya menjaga dirinya sendiri, tapi juga melindungi mereka yang lemah.

Setiap hari, Ibrahim bekerja sebagai guru di sekolah dasar. Tapi malamnya, ia berubah menjadi pelindung rahasia bagi warga yang membutuhkan.


Suatu malam, kota itu digemparkan oleh sekelompok perampok yang beraksi brutal. Warga takut dan bingung harus berbuat apa.

Ibrahim tahu, hanya kekuatan dan keberanian yang didasari iman yang bisa menyelamatkan mereka.

Dengan penuh keyakinan, ia berjalan menyusuri gang-gang sempit, menyalakan senter dan membisikkan doa:

"Ya Allah, peliharalah aku dan mereka yang lemah ini."

Saat perampok mulai menyerang, Ibrahim berdiri di depan mereka, melindungi anak-anak dan perempuan. Ia bukan petarung biasa, tapi seorang yang berpegang pada nilai kasih sayang dan keadilan.

“Berhenti! Aku tak ingin bertarung, tapi aku akan melindungi yang tak berdaya dengan segenap kemampuanku,” katanya tegas.


Pertarungan kecil terjadi. Ibrahim tak menggunakan kekerasan berlebihan. Ia melumpuhkan musuh dengan teknik bela diri dan kecerdasan strategi, sambil terus berzikir dalam hati.

Warga mulai berani keluar, bergabung membantu, membentuk barisan pelindung kecil.

Akhirnya, perampok kabur, takut pada semangat persatuan dan iman yang membara.


Keesokan harinya, warga berkumpul. Mereka berterima kasih pada Ibrahim.

Ia tersenyum, menjawab:

“Kita semua pelindung satu sama lain. Iman bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk melindungi sesama dari kegelapan.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar